Pabila malam yang melarut jatuh, aku mungkin tidak bersama-sama lagi dengan kenangan-kenangan yang hanya indah sementara,
Ianya umpama kegagalan si pungguk yang merindui bulan, merindui sepanjang malam,
Terbang? mampukah...?
Mungkin pungguk pernah tersenyum memikirkan keupayaan diri sendiri yang tidak mampu memiliki bulan purnama yang indah, mungkin si pungguk juga sedar ada diantara pungguk lain yang mempunyai keinginan yang sama...
Kelakar bukan...? tapi itulah dikatakan cinta dan sayang yang sejati, walapun tiada lagi bulan yang mengambang, pungguk tetap merindui bila akan ketemu lagi.
Menunggu dan terus menunggu, kerana....
"HANYA ADA SATU SAHAJA BULAN DIHATINYA...
"Hmm tapi aku...? Aku nk ke bulan...disana tiada manusia yang tahu sakit ini, disana aku buleh menjerit sekuat hati agar seluruh bumi mendengar dan tahu akan cintaku terhadapnya...
Dan aku tahu dia sememangnya mendengar, tp tidak mungkin sekali memandangku, Kerana aku diantara mereka-mereka yang gagal pada dihatinya...(Senyum)
Aku bersalah...yer rasa salah akan kubiarkan terus menyelubungi malamku...sehingga mati...tawakalku tidak akan berakhir...Aminnnn
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Bulan memang punya satu,tapi cahayanya bukan cuma untuk kamu....dan itu harus diterima dengan rela hati..atau kamu harus mencari lampu suluh khas buat menyinari kamu???
begitu baru kamu akan bersuara lagi?
Posting Komentar